Translate

Saturday, 9 May 2020

Pertolongan pertama pada serangan jantung.

Angin duduk atau juga disebut sebagai serangan jantung, seringkali mendapat penanganan yang terlambat, hingga menyebabkan kematian. Angin duduk bisa menyerang siapa saja. Gejala angin duduk biasanya nyeri di dada. Seperti ditimpa benda berat atau seperti ditusuk-tusuk dan diremas.
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr Rina Ariani, Sp.JP menjelaskan, angin duduk biasanya berkaitan dengan masalah jantung atau pembuluh darah koroner.
“Sakitnya bisa terasa di dada, bisa di tengah sakitnya sedikit ke kiri, nyerinya tumpul, dan nyerinya enggak bisa ditunjuk,” kata dr Rina di acara Ayo Hidup Sehat di tvOne.
Untuk mencegah penderita mengalami kamatian, sebenarnya ada penanganan khusus sebagai pertolongan pertama untuk penderita angin duduk. Dokter Rina menjelaskan, pertolongan pertamanya, pasien bisa didudukkan, kerah baju dibuka di bagian atas agar tidak terlalu sesak.
“Didudukkan, jangan dikerubutin, bisa kasih aspirin, atau langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat,” kata dr Rina.
Ia juga menyarankan, sebagai pertolongan pertama, penderita angin duduk jangan dikerok, jangan pula diberi balsam.
“Jika penderitanya pingsan, cari tempat agar pasien bisa ditidurkan di alas yang keras. Kalau di kasur enggak efektif. Yakinkan dulu pasein tak sadar. Begitu yakin tak sadar, teriak minta tolong, lalu lakukan kompresi dada atau penekanan pada dada,” terangnya.
Untuk kompresi, tekan 100 kali per menit. Jika pasien sudah sadar, pasiennya dimiringkan untuk mencegah muntah dan tersedak.
“Jika sudah sadar, jangan dikasih minum, jangan dikasih makan, pasien diistirahatkan. Segera cari bantuan dan bawa ke rumah sakit terdekat yang punya fasilitas alat rekam jantung.” Katanya.
Untuk mencegah terjadinya angin duduk, ada baiknya hindari faktor risikonya seperti merokok, diabetes, obesitas, kolesterol.

No comments:

Post a Comment